Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing
Artikel Versi Mascerdas
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing
Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemericing dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Model pembelajaran kooperatif tipe ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Keunggulannya adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok. Dalam diskusi kelompok sering ada anggota yang terlalu dominan dan banyak bicara. Sebaliknya ada juga anggota yang pasif dan pasrah saja pada rekannya yang lebih dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab dalam kelompok bisa tidak tercapai karena anggota yang pasif akan terlalu menggantungkan diri pa rekannya yang dominan. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berperan serta (Sugiyanto, 2009).
Menurut Lie (2008:63) “Kancing Gemerincing adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang masing-masing anggota kelompoknya mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota kelompok lain.”
Peneliti menarik kesimpulan berdasarkan definisi di atas, bahwa model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing adalah tipe pembelajaran kooperatif yang setiap anggota mendapatkan kancing-kancing atau benda-benda yang harus digunakan setiap kali mereka ingin berbicara. Siswa mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran siswa lain. Selain itu, untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok, dan dapat memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berperan serta.
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing
Adapun tata cara pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing menurut Lie (2010:64) adalah sebagai berikut:
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (bisa juga benda-benda kecil lainnya, seperti kacang merah, biji kenari, potongan sedotan, batang-batang lidi, sendok eskrim, dan sebagainya).
2) Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan).
3) Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah.
4) Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.
5) Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan mengulangi prosedurnya kembali.
Sedangkan prosedur kancing gemerincing menurut Sugiyanto (2009:57) yaitu sebagai berikut :
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (bisa juga benda-benda kecil lainnya, seperti kacang merah, biji kenari, potongan sedotan, batang lidi, sendok es krim, dan sebagainya).
2) Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan).
3) Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah.
4) Jika kancing yang dimiliki siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.
Peneliti menyimpulkan tahap-tahap model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing berdasarkan penjelasan diatas, yaitu :
1) Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing atau benda-benda kecil lainnya.
2) Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan).
3) Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah meja kelompok.
4) Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-masing.
5) Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagi-bagi kancing lagi dan mengulangi prosedurnya kembali.
0 komentar:
Post a Comment