Sunday, October 18, 2015


Jenis Proses Produksi - 1.Pentingnya proses produksi
Proses produksi merupakan kegiatan pendukung bisnis yang sangat penting. Tanpa adanya proses produksi maka tidak ada produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dan tentu saja perusahaan tidak dapat melakukan penjualan apapun. Proses produksi menjadi hal yang perlu memperoleh perhatian cukup oleh manajemen perusahaan. Strategi proses perlu ditentukan dengan tepat sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik dan efisien di dalam perusahaan tersebut.

2. Tujuan proses produksi
Terdapat dua tujuan utama dalam proses produksi, diantaranya adalah:
    1)Produk yang dihasilkan oleh proses konversi tersebut dapat memberikan kepuasan setinggi-tingginya terhadap konsumen, atau produk dapat memenuhi keinginan konsumen.
    2)Proses konversi dapat dilakukan tanpa harus mengorbankan prinsip biaya rendah.

3. Berbagai sudut pandang dalam pengelompokan jenis proses produksi yang digunakan perusahaan
Ada berbagai macam sudut pandang untuk mengelompokkan jenis proses produksi yang dapat digunakan perusahaan. Masing-masing sudut pandang ini digunakan untuk mendukung kepentingan yang berbeda walaupun semuanya berkaitan dengan jenis proses. Berbagai sudut pandang tersebut adalah:
A. Nilai tambah proses
Sudut pandang nilai tambah proses digunakan untuk mendukung kebijakan pemilihan wujud proses yang akan dilaksanakan dalam perusahaan. Dari sudut pandang ini maka proses produksi, sebagaimana telah dibahas pada awal modul pertama, merupakan proses penambahan nilai atau manfaat. Berbagai manfaat yang dapat ditimbulkan oleh proses produksi yaitu:
    1)Manfaat bentuk,
    Manajemen perusahaan dapat menentukan wujud proses produksi yang akan dilaksanakan dengan memilih manfaat yang akan dihasilkannya. Apabila manajemen perusahaan ingin memproses dengan menimbulkan manfaat bentuk maka berarti manajemen perusahaan akan memilih memproses bahan menjadi barang. Apapun yang dilakukan, maka perusahaan tersebut akan menetukan barang apa yang akan diproduksi dan bahan apa yang akan dipergunakannya.
    2)Manfaat tempat,
    Apabila perusahaan menentukan ingin memberikan nilai tambah bukan dari manfaat bentuk melainkan dari manfaat tempat maka manajemen perusahaan mempunyai arah wujud proses transportasi. Dengan proses transportasi maka perusahaan dapat memberikan nilai tambah tempat. Baik transportasi untuk pengiriman barang maupun untuk sarana transportasi orang.
    3)Manfaat waktu
    Apabila manajemen perusahaan ingin memproses dengan menimbulkan manfaat waktu, maka manajemen perusahaan dapat menambah nilai proses dengan memanfaatkan waktu , misalnya payung akan memberikan manfaat dikala musim hujan.
    4)Manfaat kepemilikan
    Kepemilikan sertifikasi akan bermanfaat bagi yang memiliki.
B. Aliran proses
Sudut pandang aliran proses pada umumnya akan digunakan oleh manajemen perusahaan untuk punyusunan  layoutfasilitas produksi. Layout atau tata letak fasilitas produksi di dalam perusahaan sangat dipengaruhi oleh aliran proses yang dilaksankan.
Dari sudut pandang aliran proses, proses produksi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
    1)proses produksi terus-menerus atau disebut dengan proses kontinu
    Pada perusahaan yang menggunakan tipe proses kontinu urutan proses akan selalu sama dari waktu ke waktu.urutan proses dapat digunakan sebagai dasar penyusunan layout fasilitas produksi.
    2)proses produksi terputus-putus atau disebut dengan proses intermitten.
    Pada perusahaan yang menggunkan tipe intermitten  produksi urutan proses produksi tidak selalu sama, maka urutan proses tidak dapat digunakan untuk pedoman penyusunan layout fasilitas produksi.
C. Pengendalian kualitas proses
Dari sudut pandang pengendalian kualitas proses, proses produksi dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu
    1)Proses produksi tipe A
    Proses produksi tipe A adalah proses produksi yang setiap tahap apapun proses dapat diperiksa dengan mudah. Artinya, dalam tahap apapun proses produksi dapat diperiksa. Contoh produksi semacam ini misalnya pembuatan kursi secara manual, dalam tahap apapun proses dapat diperiksa.
    2)Proses produksi tipe B
    Berbeda dengan proses produksi tipe A, dalam proses produksi tipe B pemeriksaan tidak dapat dilakukan pada setiap tahap proses, melainkan hanya pada tahap tertentu saja. Pada beberapa tahap tertentu proses tidak dapat diperiksa karena hal-hal teknikal yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya pemeriksaan  proses. Proses pengecoran besi beton, baik dari besi beton maupun dari besi bekas, tidak dapat diikuti pemeriksaan setiap tahap proses, melainkan beberapa tahap tertentu saja.
    3)Proses produksi tipe C
    Proses produksi tipe C adalah proses produksi atau pemasangan. Untuk proses produksi semacam ini diperlukan model dan metode pemeriksaan kualitas proses yang berbeda jika dibandingkan dengan proses produksi tipe A dan tipe B. Pada proses asembling, pemeriksaan komponen produk menjadi sangat penting. Kerusakan komponen akan berarti kerusakan produk. Hal lain yang penting adalah prosedur proses, yaitu apa saja yang perlu digabungkan dalam proses ini. Telivisi misalnya sebagai salah satu contoh hasil proses produksi tipe C, jika komponen produk dan prosedur pemasangan sudah benar, maka tidak akan terjadi masalah dengan produk tersebut. Namun , jika salah satu komponen saja, misalnya speaker, tidak berfungsi atau rusak, maka TV tersebut tidak akan berfungsi dengan baik (tidak bisa mengeluarkan suara).
    4)Proses produksi tipe D
    Proses Produksi tipe D adalah perusahaan yang dilengkapi peralatan produksi full-automatis.Pada proses produksi semacam ini campur tangan operator atau karyawan dalam proses produksi semakin sedikit.
    5)Proses produksi tipe E
    Proses produksi tipe E adalah proses produksi untuk perusahaan-perusahaan non manufaktur, yaitu perusahaan-perusahaan perdagangan dan perusahaan-perusahaan lain penghasil jasa. Dari proses yang dilakukan, sudah jelas bahwa pengendalian kualitas proses akan sangat berbeda dengan perusahaan manufaktur. Ukuran kualitas proses juga relatif lebih sulit dari pada ukuran kualitas proses pada perusahaan manufaktur. Ada berbagai metode khusus untuk mengukur kualitas layanan, misalnya analisis gap yang mencoba melihat sejauh mana perbedaan yang terjadi antara harapan konsumen dan kenyataan yang diterima (menurut versi) konsumen.
D.Penjadwalan proses
Untuk kepentingan penjadwalan proses, proses produksi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu
    1)proses produksi per unit
    Proses produksi per unit dibagi lagi menjadi proyek dan produk pesanan
    2)proses produksi kelompok
    Proses produksi kelompok dibagi menjadi sekali saja, produksi berulang dengan pola teratur, dan produksi berulang tanpa pola teratur.
    3)Proses produksi massal
    Proses produksi massal adalah proses produksi dalam jumlah  besar.
E.Manajemen proses
Untuk kepentingan manajemen proses, proses produksi dikelompokkan menurut:
    1)Volume
    Volume proses dibagi menjadi tiga macam, yaitu tinggi, sedang dan rendah.
    2)Varian proses
    Varian proses dibagi menjadi tiga macam, yaitu tinggi  atau kustom, sedang atau beda modul, dan rendah atau atribut.
Terdapat tipe manajemen proses, diantaranya;
    1)Fokus produk
    Proses dengan volume tinggi dan varian rendah
    2)Fokus proses
    Proses dengan volume rendah dan dan varian tinggi
    3)Proses repetitiff
    Proses dengan volume sedang dan varian sedang
    4)Kustom massa
    Proses dengan volume tinggi dan varian tinggi

0 komentar:

Post a Comment

 
close