Friday, October 16, 2015

Produksi dan Produktivitas - 1.    Perbedaan Produksi dan Produktivitas
Di dalam operasional bisnis selalu terkait dengan proses produksi dan produktivitas. Namun, masih banyak pihak yang menggunakan istilah produktivitas dengan maksud sama dengan tingkat produksi, padahal kedua istilah ini sangan berbeda. Produksi adalah penambahan nilai. Produksi dilakukan dengan proses konversi dari input menjadi output. Produksi dapat diukur melalui beberapa variabel, yaitu: input,  proses, output. Variabel yang paling sering digunakan untuk mengukur tingkat produksi adalah output.
Sementara itu produktivitas sebenarnya mengukur sesuatu yang telah dicapai dan seberapa tinggi tingkat pencapaian yang telah dilakukan. Produktivitas dapat diukur dengan rumus :

2.    Metode - Metode Pengukur Produktivitas
Ada dua metode  yang popular untuk mengukur produktivitas dalam sebuah perusahaan, yaitu:
a.    Membuat perbandingan antara output dan inputnya. Hasil perbandingan ini disebut produktivitas masing-masing input.


Dari data tersebut kita dapat menghitung produktivitas masing-masing input yang ada di perusahaan tersebut dengan cara membandingkan langsung output dan inputnya sehingga diperoleh hasil sebagai berikut

Manfaat yang dapat kita peroleh dengan cara membandingkan output dengan input untuk mengetahui produktivitas antara lain :
1)    Dapat mengetahui porsi masing-masing input terhadap output. Semakin tinggi nilai produktivitas input berarti semakin rendah porsi input dalam pembentukan output.
2)    Dapat mengetahui tingkat efisiensi masing-masing input. Semakin tinggi nilai produktivitas berarti semakin tinggi tingkat efisiensi input tersebut.
3)    Manajer Operasi dapat memilih langkah yang benar di dalam perencanaan dan pengendalian input untuk proses konversi yang dilaksanakan dalam perusahaan.
b.    Membuat perbandingan antara kondisi aktual dan normatif. Hasil perbandingan ini dapat diketahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam perusahaan. Kondisi aktual adalah kondisi yang benar-benar terjadi sedangkan kondisi normative adalah kondisi yang diinginkan atau ideal bagi perusahaan. Untuk menghitung produktivitas dengan cara ini, berikut disajikan data normatif untuk perusahaan yang sama pada periode yang sama.


Dari data normatif tersebut kita dapat menghitung produktivitas masing-masing input yang ada di perusahaan tersebut dengan cara membandingkan langsung output dan inputnya sehingga diperoleh hasil sebagai berikut. 







Selanjutnya kita dapat memperbandingkan kondisi aktual dengan kondisi normatif berdasarkan perhitungan diatas. 










Dari perbandingan antara actual dan normatif tersebut terlihat produktivitas (%) dalam rupiah terlihat lebih kecil dari pada satuan yang berarti bahwa disamping pencapaian secara satuan belum tercapai, pencapaian secara rupiah lebih rendah. Hal ini menunjukan kondisi tidak efisien didalam perusahaan tersebut misalnya saja harga bahan baku yang lebih tinggi dari seharusnya, tarif tenaga kerja langsung yang lebih besar dan biaya penggunaan peralatan per jam yang lebih tinggi. 

0 komentar:

Post a Comment

 
close