Thursday, October 8, 2015


A. Tema dan Narasumber

Seminar Membangun Bisnis Digital Kreatif - Seminar Nasional yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasisiwa Ekonomi pada tanggal 22 November 2014 yaitu bertemakan “Membangun Bisnis Digital Kreatif”. Dengan menghadirkan beberapa narasumber yaitu :

    -Narasumber 1  : Dr.Ir. Agus Parwito Rahmadi ( Ketua UPU UNS )

    -Narasumber 2  : Pranowo Putro               ( Manager JDV   )

    -Narasumber 3  : Leontinus Alpha Edison      ( COO Tokopedia )

B. TUJUAN KEGIATAN

    Setelah mengikuti Seminar Nasional Kewirausahaan dengan tema “ Pengembangan Jiwa Technopreneur Melalui Workshop Pendidikan Bisnis Digital Kreatif ”, diharapkan peserta mampu:

    1.Memberikan pemahaman dan inspirasi kepada mahasiswa sebagai inteletual muda untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kuliah secara teori ke dalam praktik secara nyata khususnya kewirausahaan.

     2.Menumbuhkan minat dan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa, pada khususnya dan masyarakat, pada umumnya.

       3.Mengetahui langakah-langkah untuk mewujudkan jiwa kewirausahaan dan mengimplentasikannya.

    4.Membangkitkan motivasi di antara mahasiswa selaku generasi penerus bangsa untuk turut serta membangun perekonomian Indonesia lebih baik.

      5.Mengenalkan dan mempelajari bisnis digital kreatif untuk mengembangkan jiwa technopreneur.

C. Isi Materi Pembahasan

    1.Dr. Agus  Rahmadi, Ketua UPU (Unit Pengembangan Usaha) UNS

    Unit Pengembangan Usaha UNS merupakan suatu unit pengembangan yang ada di Universitas Sebelas Maret yang berperan sebagai pendukung lahirnya entrepreneur atau wirausahawan dari Universitas ini sendiri.

    Keberadaan unit pengembangan usaha (UPU) Universitas Sebelas Maret (UNS) yang masih baru akan terus dikembangankan. Dengan adanya UPU ini diharapkan dapat membuat UNS lebih dikenal sebagai suatu universitas yang memperhatikan dunia usaha di Indonesia. Pada tahun 2012 UNS telah membangun beberapa properti yakini gedung Pusdiklat (Pusat Pendidikaan dan Pelatihan) yang berada di kawasan kampus UNS.

    Sumber daya yang terbatas merupakan suatu hambatan yang dihadapi oleh Unit Pengembangan Usaha ini. UNS juga sudah memiliki UNS Book Store, Sebelas Maret Tour & Travel, UNS Medical Center

    Terdapat 4 usaha mandiri yang akan difokuskan ke bengkel, apotek, event organizer (EO), dan perumahan atau properti. Unit Pengembangan Usaha diharapkan sebagai sebagai inkubator bisnis. Inkubator Bisnis UNS merupakan Unit Inkubator Bisnis Pusat Studi Pendampingan Koperasi dan UMKM (PSP-KUMKM) LPPM UNS bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Tengah dan Kementrian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia yang memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk dapat bergabung dengan Program Inkubator Bisnis UNS. Salah satu peran dari adanya inkubatur bisnis di UNS adalah menjadikan pemukiman kumuh di daerah Sangkrah, Surakarta sebagai Kampung Lukis yang menjadikan kampung tersebut lebih kreatif dan dapat bernilai bisnis.

    Maksud dari adanya pengembangan usaha yang dilakukan oleh UPU adalah  menjadikan Perguruan Tinggi Negeri tidak hanya sebagai lembaga pendidikan namun juga dapat menciptakan usaha-usaha berbasis kemandirian yang dapat digunakan sebagai dana pengembangan Universitas tersebut.

   2.Pranowo Putro, Manager of Community and Collaboration Jogja Digital Valley

    Jogja Digital Valley merupakan suatu inkubator bisnis yang dikembangkan oleh Telkom sebagai pelengkap dalam ekosistem kreatif digital yang bertujuan dapat meningkatkan akselerasi jumlah pengembang dalam bidang digital khususnya di kota Yogyakarta dan sekitarnya. JDV ini juga akan menjadi wadah yang sangat strategis bagi potential individual developer dan startup companies yang mensupply creative content untuk IT product dan service yang akan ditawarkan secara aktif ke IT market yang sedang booming saat ini salah satunya melalui jaringan distribusi online dan offline yang dimiliki TELKOM di seluruh Indonesia dan negara lain.

    Sebagai pusat sumber daya, JDV juga didukung oleh berbagai kompetensi yang dibangun dari komunitas-komunitas yang ada. Aspek pendanaan bagi perusahaan pemula (start-up companies) juga akan didukung melalui program inkubasi. JDV juga akan memberikan edukasi dan pendampingan bisnis bagi seluruh pengembang baik kompetensi teknis maupun kompetensi bisnis sehingga setiap pengembang dapat mengkomersialisasikan hasil inovasinya secara terencana dan tepat sasaran. JDV juga menyediakan fasilitas pendukung yang lengkap mulai dari tahap pengembangan, desain, hingga komersialisasi.

    Dalam jangka pendek, JDV akan memberikan bimbingan baik dari segi teknis dan bisnis dalam pengembangan solusi berbasis konten dan aplikasi yang dapat bermanfaat baik bagi masyarakat maupun industri. Pendampingan teknis akan diberikan dalam bentuk pembelajaran maupun asistensi dalam melakukan pengembangan aplikasi, sosialisasi terhadap trend yang berkembang, melakukan pengujian aplikasi dan lain-lain. Bimbingan bisnis akan diberikan dalam bentuk pembelajaran bisnis seperti analisa peluang pasar, pembuatan business model, asistensi cara menjual dan lain-lain. Dalam melaksanakan misi tersebut, JDV dikelola secara profesional oleh MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia), sebuah organisasi nirlaba yang memiliki misi untuk mendorong pertumbuhan industri kreatif digital di Indonesia. Dengan kolaborasi antara TELKOM dan MIKTI yang beranggotakan para profesional dan wirausaha di bidang industri kreatif digital di Indonesia, diharapkan benefit yang diberikan kepada komunitas pengembang menjadi lebih optimal.

    Dalam jangka panjang JDV mempunyai misi untuk mendorong dan mempercepat swasembada ICT khususnya aplikasi dan konten sehingga diharapkan ke depan seluruh kebutuhan aplikasi dan konten mayoritas akan terpenuhi oleh pengembang dalam negeri, selain itu kita juga mulai dapat tampil di regional dan internasional.

    Jogja dipilih karena Jogja selama ini menjadi ikon kota pelajar dan budaya, serta banyaknya talenta dan ide kreatif di bidang ICT muncul dari Jogja. JDV dapat menampung 50 developer individu dan 10 startup binaan yang telah bekerja sama dengan Telkom Indonesia. JDV sendiri dikelola secara profesional oleh Telkom Indonesia bersama MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia) dengan harapan jumlah developer dapat tumbuh lebih cepat serta lebih profesional.

    3.Leontinus Alpha Edison, Co-founder and COO Tokopedia

    Merupakan sebuah situs belanja online yang ada di internet. Situs ini memudahkan bagi para pelaku usaha untuk dapat memperjual belikan produknya. Situs ini juga bermanfaat bagi para calon pembeli karena dapat mempermudah pada saat pembelian. Visi dari Tokopedia sendiri adalah membangun Indonesia lebih baik melalui internet.

    Tokopedia merupakan perusahaan rintisan jual beli daring yang berpusat di Jakarta dalam situs yang terdaftar dengan nama tokopedia.com. Perusahaan ini didirikan pada Februari 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison, sementara situsnya sendiri diluncurkan untuk publik pada 17 Agustus 2009. Tokopedia menerima pendanaan awal sebesar Rp. 2,5 miliar dari PT. Indonusa Dwitama (anak perusahaan dari Nusapati Group) yang merupakan perusahaan investasi di bidang tambang boksit, penanaman kelapa sawit, toko daring, trading dibidang minyak & energi serta jasa keuangan pada Februari 2009. Saat masih dalam versi "tertutup" dimana pengguna hanya berdasarkan undangan, Tokopedia memenangkan BubuAwards 2009 dengan kategori “Corporate Awards E-Commerce Category”

    Tokopedia menerima dana investasi lebih lanjut dari East Ventures, perusahaan yang berbasis di Singapura yang fokus terhadap investasi kepada bisnis internet yang sedang berkembang. Tokopedia mempunyai 56,538 pengguna terdaftar, 5,984 toko daring, dan 115,617 produk yg ditawarkan (per tanggal 01 November 2010). Selama periode Agustus 2009 hingga Agustus 2010, Tokopedia membukukan total transaksi sebesar hampir 6 miliar rupiah.

0 komentar:

Post a Comment

 
close